Minggu, 26 Juli 2009

DTSS Juru Sita

Setelah sekian lama nggak nongkrong di dunia perblog-an, sampai2 ane lupa ngurus blog sendiri, akhirnya hari ini ane exist lagi. Semoga kedatangan ane ini bisa mengobati rindu para penggemar. Halah,,,emang selama ini ada yang nge-fans sama ente Trok?.

Satu minggu yang lalu, ane dapat panggilan dari kantor pusat untuk ikut DTSS Juru Sita. Emang apaan sih Diklat Juru Siksa itu? Ups salah ding. Yang bener Juru Sita, biarpun toh artinya beda tipis.

Secara etimologi (hehe nggaya...), DTSS Juru Sita terdiri dari 2 unsur kata (Sebenernya 6 kata sih...tapi kepanjangan) yaitu DTSS (Diklat Teknis Substantif Spesialisasi) dan Juru Sita. DTSS itu jenis diklat dasar keahlian khusus. Terus diklat itu apa? Diklat itu singkatan dari Pendidikan dan Pelatihan yaitu pendidikan dan pelatihan bagi pegawai untuk keahlian tertentu. Misalnya Juru Sita, Bendahara, dll. Selanjutnya Juru Sita itu pegawai yang diberi wewenang oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan penyitaan terhadap aset2 Wajib Pajak (WP) yang bandel dalam membayar pajak. Jadi,,,,DTSS Juru Sita itu pendidikan dan pelatihan bagi pegawai DJP agar ahli dalam melakukan penyitaan. Mangstab kan??? Hehe

Sebenernya ane agak heran dengan dipanggilnya ane buat ikut diklat ini. Soalnya nama ane gak diusulin ke kantor pusat. Tapi setelah ada pemanggilan kok ada nama ane?! Ane berpikir mungkin ini rezeki dan amanat yang harus ane emban. Jadi, tanpa pikir panjang ane ikut aja diklat itu.

Diklatnya 2 minggu dari tanggal 21 Juli s.d. 4 Agustus 2009 di Hotel Gran Puri Manado. Ternyata di hotel enak banget cuy... Udah dapat makan gratis, fasilitas hotel yang lengkap, n dapat pengalaman serta temen2 baru man...

Peserta yang ikut diklat ada 29 orang termasuk ane. Peserta2 itu dari Manado, Poso, Tolitoli, Makassar, Palopo, Bulukumba, Maros, Jayapura, Sorong, Timika, n Merauke. Jauh2 kan Gan???

Di situ ane dapat pengalaman baru dari temen2. Masing2 peserta punya logat yang khas dari masing2 daerah. Kalo logat orang Jawa kalem, santai, dan pelan, logat orang Papua cepet banget man...Ane sampai2 gak ngeh sama apa yang diomongin. Terus kalo logat orang Makassar cepet juga tapi dengan intonasi yang gak terlalu tinggi.

Pas diklat, ane mengalami yang namanya perbaikan gizi. Gimana gak, lha wong biasanya makan cuma 2 kali sehari menjadi 3 kali sehari. Terus ada 2 kali coffebreak lagi. Mangstab gak? Menunya enak2 cuy...maklumlah...namanya juga hotel bintang empat. Sebenernya ngomong2 masalah hotel, ane pernah juga nginep di hotel bintang lima. Waktu itu pas dinas ke Ternate dan Tobelo. Di sana ane nginep di hotel Amara Ternate. Gak main2 man...Sehari semalam tarifnya 500 ribu.

Namun, dari semua hal di atas, yang terpenting bagi ane adalah ilmu yang ane dapat dari diklat Juru Sita. Ane berharap ilmu yang ane dapetin ini bisa menambah kompetensi diri dan berguna bagi DJP. Tugas Juru Sita bukan tugas yang mudah cuy...Soalnya Juru Sita ini mirip banget sama debt collector. Sehari-harinya nagih utang pajak dan kebanyakan WP yang ditagih pasti gak seneng dengan kedatangan kami. Baru sampe depan pager aja udah disambut piaraan WP. Ngeri gak? Tapi kalo suatu saat ane dikasih amanat buat jadi Juru Sita, ane harus sanggup dan ikhlas menjalaninya. Minta dukungannya ya...

Mungkin sementara ini aja yang bisa ane ceritain. Lain waktu kita sambung dengan cerita yang lain lagi. Bye.. bye..

Salam
Bocah Katrok