Rabu, 25 Maret 2009

Segera ungkapkan sayang sebelum terlambat

Kawan...
Pernahkah ente kehilangan orang nyang ente sayang? Saran ane kalo ente masih punya orang yang ente sayang, segera ungkapkan ke dia kalo ente bener2 sayang sama dia. Sebab ajal manusia gak ada yang tahu dan kita sendiri pun gak pernah tahu sampe kapan umur kita. Ane gak nakut-nakutin, just mengingatkan aja. Ane berharap ente gak mengalami apa nyang dialami orang di cerita berikut ini.
Berikut ceritanya (ini kisah nyata lho, makanya baca bener2):

Di suatu desa nan jauh di mato ada seorang anak nyang punya niat besar untuk melanjutkan kuliah di salah satu PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan) terkenal di Indonesia. Sebut aja Aa.

Aa dari keluarga kurang mampu dan orang tuanya gak punya biaya untuk menguliahkan dia. Aa mempunyai kepintaran nyang lumayan bila dibandingin temen2nye. Waktu masih sekolah sering mendapat peringkat 3 besar. Makanya sayang banget kalo kepintarannya itu gak dimanfaatkan untuk melanjutkan kuliah. Sampe akhirnya dia bertekad untuk bisa kuliah di PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan) karena gak punya biaya buat kuliah di PTN ato PTS. Apaan tuh?

Akhirnya setelah berjuang hidup-hidupan, si Aa berhasil lolos kuliah di PTK nyang ia inginkan. Tapi...(ada tapinya lho) tempat kuliahnya di tempat yang sama sekali gak pernah ia lihat, gak pernah ia kunjungi sama sekali.

Si Aa bingung mau ngambil kuliahnya ato gak. Setelah berfikir berkali-kali dia memutuskan untuk mengambil kuliah tersebut walaupun resikonya jauh dari orang tua dan butuh biaya lumayan banyak. Nah...dari sinilah ceritanya dimulai. (lha terus nyang sebelumnya itu apa?)

Aa kuliah di sana selama 1 tahun. Kuliah apaan tuh? Kok cuma 1 tahun. Aa hanya ngambil D1, makanya cuma 1 tahun. Begitju...Selama kuliah, dia berusaha semaksimal mungkin untuk dapat peringkat bagus karena katanya kalo dapat peringkat bagus nanti juga dapat penempatan bagus. Berharapnya sih dapat penempatan di Jawa. Tapi.....ntar aja deh bagian nyang itu. Masih panjang ceritanya.

Setelah belajar hidup-hidupan, akhirnya Aa masuk 3 besar. Aa udah yakin banget bakal dapat penempatan di Jawa tapi eh ternyata bagaikan pungguk merindukan bulan. Apa yang ia inginkan belum terkabul. Tapi bila dibandingkan dengan temen2 nyang lain, Aa dapat tempat yang paling enak dan memuaskan.

Karena Aa dapat penempatan di luar Jawa, akhirnya makin lama dia berpisah dengan orang tua tercinta. Parahnya lagi, si Aa jarang ngasih kabar ke orang tuanya. Dia ngasih kabar kalo ada sesuatu nyang penting. Itu dia sumber masalahnya. Karena si Aa jarang ngasih kabar or just say hello to his parents (halah so' bahasa inggris segala), dia gak tahu kalo selama ini orang tuanya (emaknya) sedang sakit keras. Saudara2 di kampungnya emang sengaja gak ngasih tahu dia kalo emaknya lagi sakit. Kalo ditanya kabarnya, pasti keluarga akan bilang baik-baik saja. Yah...begitulah keluarga. Keluarga gak mau kalo Aa khawatir dengan kondisi Emaknya.

Sampai suatu ketika Aa nelpon orang tuangya. Gak tahu kenapa dia kangen banget dan pengen ngobrol sama Emaknya. Maklum, karena dari keluarga miskin, si Aa nelpon ke HP Pak leknya. Waktu itu yang angkat Bu Lek (istrinya Pak Lek). Begini pembicaraannya:
Aa : "Assalamu'alaikum..."
Bu Lek : " Wa'alaikum salam..."
Aa : " Gimana kabarnya Lek?"
Bu Lek : " Alhamdulillah baik. Kamu gimana?"
Aa : " Alhamdulillah baik juga. Emak di mana Lek? Aa pengen bicara."
Sambil gemetar Bu Lek menjawab,
Bu Lek : "Eeeee Emak kamu lagi berobat ke dokter."
Aa : "Dari jam berapa? Diantar siapa?"
Bu Lek : " Dari tadi pagi. Diantar Kakakmu."
Aa : "Kok dari tadi pagi sampai sekarang belum pulang? Emang ada apa Lek? Udah deh Lek gak usah boong. Tolong katakan nyang sebenarnya."
Akhirnya Bu Lek dengan suara terbata-bata mengatakan nyang sebenarnya,
Bu Lek : " Mmmmmm kamu jangan kaget ya...Emak kamu masuk rumah sakit."

Setelah mendengar jawaban itu, Aa langsung lemes dan menangis dalam hati. Dia menyesal kenapa baru tahu kalo emaknya menderita sakit komplikasi (diabetes mellitus, ginjal, dan lambung). Dia menyesal kenapa selama ini dia jarang menghubungi orang tuanya. Dia juga menyesal kenapa selama ini dia bersenang-senang di balik kepedihan nyang dialami orang tuanya. Hingga suatu ketika...

Hingga suatu ketika dia ditelpon keluarganya untuk segera pulang kampung karena kondisi Emak kritis. Tanpa pikir panjang, malam itu dia langsung minta izin atasan untuk segera pulang. Alhamdulillah izinna dikabulkan dan dia pun segera beli tiket buat pulang pada keesokannya.

Selama dalam perjalanan, Aa mengalami kesedihan, kegundahan, dan penyesalan dalam hati. Dia berharap semoga Allah memberikan jalan yang terbaik untuk Keluarganya.

Setelah sampai di rumah, betapa kagetnya Aa melihat kondisi Emaknya. Sungguh di luar dugaan. Emak yang dia sayangi, yang dulunya cantik dan langsing (dan sekarang menurut dia pun masih cantik) menjadi kurus dan memprihatinkan. Aa langsung menangis melihat kondisi Emaknya.

Ketika melihat Aa di depan mata, Emak segera memeluk anak kesayangannya. Anak yang selama 2 tahun gak di rumah akhirnya pulang juga. Dia rangkul tubuhnya dengan erat dengan penuh kasih sayang. Setelah bertemu dengan Aa, maka kelegaan timbul di hati Emak walaupun sebenarnya beliau menderita sakit yang amat sangat. Sampai akhirnya dia mengatakan uneg-unegnya selama ini.

Emak: " Le...aku tuh pengen kamu ajak ke sana (tempat kerjaku). Aku pengen melihat kondisi kamu di sana tuh seperti apa? Apa di sana menyenangkan seperti apa yang kamu bilang selama ini ato sebenarnya malah menyedihkan? Aku tuh pengen setidaknya tinggal 1 bulan di sana biar bisa merasakan kehidupanmu."

Mendengar kata2 Emak, Aa langsung menangis. Dia menyesal kenapa baru sekarang dia tahu keinginan Emaknya. Kenapa tidak dari dulu dia mengetahuinya. Yah...begitulah namanya orang tua gak ingin membebani anaknya. Akhirnya, si Aa bernazar jika Emak sembuh, Aa akan mengajak Emak dan Bapak untuk ikut ke tempat kerjanya. Paling gak tinggal sebulan di sana biar Emak dan Bapak lega melihat kondisi anaknya yang sebenarnya.

Setelah 1 minggu berlalu, kondisi Emak udah mendingan. Dan akhirnya Aa memutuskan untuk pulang lagi ke perantauannya. Aa berharap Emak bisa segera sembuh agar bisa diajak jalan2 olehnya. Namun, setelah 1 minggu, Aa mendapat kabar dari keluarga.

Mbah Inggi : "Assalamu'alakum Le..."
Aa : "Wa'alaikumsalam Mbah...Ada apa ya mbah kok tumben nelpon saya?"
Mbah Inggi : "Le...kamu yang sabar ya...Kita semua kepunyaan Allah dan pasti semuanya akan kembali kepada-Nya. Sore tadi jam 3 WIB Ibu kamu dipanggil untuk menghadap Allah SWT. Kamu yang sabar ya...Kalo kamu sanggup pulang, pulanglah. Namun, kalo gak sanggup gak usah."

Setelah mendengar berita itu, Aa menangis berlinangan air mata. Anak mana yang gak sedih jika ditinggal orang tua yang ia sayangi dan ia kasihi. Akhirnya, Aa memutuskan izin tidak masuk kerja selama 1 minggu untuk pulang kampung lagi.

Setelah sampai di rumah, jenazah Emak udah gak ada. Ternyata jenazah beliau dimakamkan hari sebelumnya. Tanpa fikir panjang, Aa diajak Bapak dan keluarga untuk ziarah ke makam Emak. Dengan perasaan sedih dan tegar Aa tetap menjalaninya.

Sampai sekarang Aa masih kecewa kenapa dia belum sanggup mengajak orang tuanya jalan2 ke tempat dia merantau. Aa berharap bisa mewujudkan mimpi itu walau Emak udah gak ada dan hanya tinggal Bapak. Aa juga berharap bisa membahagiakan kedua orang tuanya sampai akhir hayatnya.

Aa teringat satu hadits Rasulullah SAW:
"Setelah manusia meniggal dunia, maka terputuslah semua amal ibadahnya kecuali 3 perkara:
1. shodaqoh jariyah;
2. ilmu yang bermanfaat;
3. anak soleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya."

Dengan mengingat hadits itu, Aa menjadi tetap tegar menghadapi semuanya. Aa yakin dengan doa itulah dia bisa membahagiakan Emaknya. Dan untuk Bapak yang ditinggalkan, Aa berharap bisa membahagiakannya dan naik haji dengannya. Amin...

Ya Allah...
Kepada-Mu aku bersujud dan kepada-Mu pula aku meminta pertolongan.

Ya Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...
Semoga Engkau berikan Emak tempat yang mulia di sisi-Mu Ya Rabbi...
Semoga Engkau ampuni segala dosa beliau dan menerima amal belaiu
Semoga Engkau masukkan Emak dalam surga-Mu Ya Allah...

Semoga Engkau berikan kekuatan dan ketabahan bagi Bapakku dalam menghadapi semua cobaan
Semoga Engkau masukkan aku dan Bapakku ke dalam surgamu, baik itu surga dunia maupun surga akhirat.
Amin amin ya rabbal 'alamin...


Begitulah cerita yang dialami si Aa. Semoga cerita di atas bisa menjadi renungan bagi kita semua.
Pesanku,,,sebelum ajal menjemput, segera ungkapkan sayang kita kepada orang yang kita sayangi sebelum ajal menjemput salah satu di antara keduanya. Berusahalah memenuhi permintaan orang yang kita sayangi tadi sesuai kemampuan dan sesuai ajaran agama.

Demikian...dan terima kasih.

Salam
Bocah Katrok.

1 komentar:

  1. Hey, kayaknya aku tahu siapa AA....

    Bukannya AA itu inisial dari Adris Ansori....

    BalasHapus